Selasa, 11 Mei 2010

Mensiasati masa puber

Rekan pelajar, kadang banyak orang tua resah ketika anaknya mulai menginjak masa remaja, mereka menjadi was-was akan terjadinya perubahan pada tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari, dalam rangka menuju kearah kedewasaan.

Berbicara tetang masalah remaja sangat menarik, karena pada masa itu remaja mempunyai identitas tersendiri yang sangat khas, saat terjadinya perubahan baik fisik maupun psikologisnya, masa remaja merupakan masa transisi atau masa peralihan yang berlangsung sangat singkat masa ini disebut dengan masa puber, pada masa ini kadang ditunjukan dengan gejala-gejala yang mengarah pada perubahan kearah negatif, ini disebabakan karena adanya perubahan pada organ biologisnya mulai bekerjanya kelenjar-kelenjar kelamin, pada masa ini menunjukan sikap yang kurang menyenangkan dan tidak mau tahu pada keadaan lingkungan (Djamali, 1984, 51) sehingga dikatakan sebagai masa kritis (berbahaya).

Secara psikologis pada masa puber ini merupakan masa dalam pencarian identitas diri. Menurut A.W Widjaya, pada dasarnya ada bebarapa unsur yang mempengaruhi identitas pada remaja/masa puber, yaitu :

1. Anak-anak cenderung meniru tingkah laku orang tuanya, orang tua mempunyai peranan yang penting dalam mendidik anak-anaknya dalam keluarga. Karena kedua orang tua dalam keluarga sebagai orang pertama yang dikagumi anak-anaknya, identitas anak merupakan imitasi dan karakter orang tua.
2. Fase dimana anak-anak ingin melepaskan diri dari pengaruh orang tua, karena ada pengaruh luar (lingkungan) terutama kawan-kawan sepermainannya, anak mencoba melepaskan ikatan dari keterikatan pada orang tua/keluarga, anak mempunyai pemikiran tersendiri yang kadang-kadang tidak mendapat perhatian orang tua dan bahkan dianggap kekanakan.
3. Pengaruh waktu, dikatakan demi waktu, manusia selalu merugi, apabila mereka tidak memanfaatkan waktu tersebut, hal ini berarti waktu mempunyai pengaruh yang menentukan bagi pembentukan identitas remaja.

Pada masa pubertas ini akan berkembang psikologisnya, mereka suka menentang, suka memberontak, tidak mau tunduk, cenderung melawan bila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan jalan fikirannya, suka menyediri, suka melamun, suka berkhayal, bersikap angkuh, sombong, merasa dirinya mampu.

Pada masa pubertas secara bilologis juga mulai adanya perubahan pada pertumbuhan jasmani penampilan tubuhnya sudah semakin sempurna, tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder, mulai berfungsinya alat kelamin seperti laki-laki mulai mempi basah sedang perempuan terjadinya menstruasi pertama kali. Secara psikis juga mengalami perubahan dengan ditunjukan adanya keinginan akan merindukan sesuatu yang menjadi idolanya, sehingga sering disebut dengan rindu puja, sering merasakan kesepian pada jiwanya, sudah mulai tertarik pada jenis kelain lain meskipun belum jelas siapa individu tersebut yaitu tumbuhnya rasa cinta mencintai, kasih sayang, tetapi juga sering murung, kurang aktif, emosional, mudah marah, cemburu, benci, dlll

Dari karakteristik pada masa puber diatas, jelas jika tidak kita arahkan kearah yang positif maka akan berakibat fatal nantinya, oleh kerana itu pada masa puber ini perlu adanya bimbingan atau arahan dari guru, orang tua, atau lingkungan.

Dimasa sekarang perkembangan jiwa pada masa puber dipengaruhi oleh barbagai hal yang berkembang dimasyarakat, yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada perkembangan jiwa para remaja terlebih dalam mencari jati dirnya.

Pengaruh tersebut antara lain dengan semakin canggihnya teknologi, contoh internet yaitu teknologi global tanpa batas banyak hal yang dapat diakses dari berbagai Web atau situs yang berisi tentang informasi dari seluruh penjuru dunia, belum lagi tayangan televisi yang menyajikan berbagai informasi dan hiburan seperti maraknya sinetron yang banyak digandrungi oleh remaja seperti Lulus Millenia, Keluarga Cemara, Si Doel, Tersanjung, dll, ditambah dengan munculnya berbagai tabloid, majalah remaja yang isinya jelas akan secara langsung atau tidak langsung akan berpengaruh pada pekembangan jiwa remaja dimasa puber ini.

Pada masa puber ini dalam rangka mencari jati dirinya biasanya cenderung untuk meniru apa yang dilihat dan yang menarik perhatiannya yang menjadikan idolanya sebagi contoh diatas dengan melihat tayangan di televisi yaitu dari bermacam-macam sinetron meraka akan meniru apa yang menarik disinetron, bagi yang suka musik mungkin akan mengidolakan para pemusik atau penyanyinya seperti pada kelompok yang digandrungi oleh remaja yaitu ada GIGI, Sheila On 7, Jamrud, Dewa, West Life, Kris Dayanti, Mayang Sari, dll. jika sudah ngefan’s maka akan meniru segalanya mulai dari potongan rambut, baju, bahkan tingkahnya pun akan ditirunya.

Nah, disini yang jadi masalah yaitu jika dalam mencari jati dirinya meniru idolanya yang kebetulan merupakan figure yang yang kurang baik maka akan berakibat pada perkembangan jiwanya ke arah negaratif, akan tetapi jika yang diidolakan adalah figure yang baik tak jadi masalah. Oleh karena itu pada masa puber ini harus hati-hati dalam mencari jati dirinya, biasanya masa puber mulai muncul pada saat mereka memasuki bangku SLTP atau SLTA, karena pada saat itu usianya memasuki umur 13 s.d 19 tahun. Maka marilah pada saat masa puber ini kita salurkan segala potensi yang ada pada diri kita kearah kegiatan yang positif, sebagai contoh :

1. Agar pertumbuhan jasmaninya dapat berkembang dengan baik maka sebaiknya kita giat mengikuti kegiatan olah raga baik disekolah maupun dilingkungannya seperti ikut pada kesebelasan sepakbola, renang, senam, bulutangkis, dll.
2. Makanan agar pertumbuhan jasmani kita dapat sehat hendaknya kita makan-makanan yang bergizi agar terserapnya zat-zat pembangun tubuh, jauhi kegiatan mengkonsumsi minuman keras, narkoba, dll. Yang dapat merusak tubuh.
3. Agar pikiran kita tidak melamun, sering menyendiri maka kita ikuti kegiatan yang bersifat rekreasi, atau pengembangan diri dan hiburan seperti mengikuti kegiatan hiking/mendaki gunung, main musik bersama teman-teman, ikut kegiatan pramuka, belajar bersama, mengadakan dikusi dengan teman, sehingga kita tidak kesepian karena bergaul dengan teman-temannya.
4. Pada masa puber ini mulai adanya kematangan dan berfungsinya kelenjar sexual dimana sudah mulai menghasilkan hormon kelamin, yang berarti secara biologi sudah dapat berproduksi, maka perlu adanya bimbingan yang kematangan sexual tersebut agar nantinya tidak disalahgunakan yang berakibat fatal.
5. Pada masa puber juga mulai mencari potensi baik minat atau bakatnya, untuk dikembangkan dengan baik syukur kearah berprestasi.
6. Mulai berpikir kearah kedewasaan, untuk menentukan dirinya sendiri sudah mulai memutuskan sendiri untuk segala aktifitasnya sesuai dengan kehendak dirinya, hanya disini orang tua atau guru berperan sekali Karena harus membimbing agar tidak salah jalan dalam pengambilan setiap keputusannya.

Demikian beberapa hal yang dapat dikembangkan dalam rangka mensiasati perkembangan masa puber ini dengan baik, sehingga masa itu dapat dilalui dengan baik.

Dalam rangka membentengi pada masa puber ini ke hal negatif, maka peranan orang tua dirumah di perlukan sekali, waktu lebih banyak berada di rumah sehingga pengawasan oleh orang tua pada setiap perkembangan putra-putrinya, artinya orang tua harus mengetahui setiap aktifitas putra-putrinya sehingga dapat memberikan petunjuk, bimbingan, dan pengarahan pada setiap kegiatan yang dilakukannya. Pada masa puber ini sebagai orang tua hendaknya harus mau mengerti apa yang dikehendaki oleh anaknya, sebaiknya kita awasi dengan baik apabila melakukan kegiatan yang sekiranya tidak baik bagi perkembangan anaknya sebaiknya kita beri pengarahan agar jangan dilakukan, akan tetapi jika akan melakukan hal yang positif kita dukung, dan berilah kesempatan pada anak pada masa puber ini untuk mengembangkan dirinya agar menemukan potensi yang ada pada dirinya.

Di Sekolah guru sangat besar peranannya dalam memberikan bimbingan, apalagi untuk siswa SLTP dan SLTA, guru berperan sebagai motivator untuk memberikan dorongan agar potensi yang ada pada siswa dapat berkembang secara baik, dengan membimbing dan menyalurkan kegiatan siswa disekolah pada kegiatan intra, ektra, seperti pada proses belajar mengajar bagaimana membangkitkan kesadaran semangat belajar untuk mencapai prestasi pada diri masing-masing siswa, pada kegiatan ektra untuk mengembangkan bakat dan minatnya dengan bergai kegiatan seperti bidang karya ilmiah, olah raga, seni, dan budaya, sesuai dengan kreasi dan inisiatif dari siswa, biar bekembang secara alami, guru hanya mendampingi dan memberikan rambu-rambu kegiatan.

Pembinaan mental dan kerokhanian, merupakan bagian yang sangat penting untuk membentengi dari perkembangan kearah negatif pada masa puber ini, dengan mengintensifkan kegiatan pembinaan metal dan rokhani, dengan melalui kegiatan pengembangan pembinaan budi pekerti yang dintegrasikan pada kegiatan proses belajar mengajar pada setiap mata pelajaran ini berhubungan dengan berkembangannya perilaku pergaulan sehari-hari, tentang sopan-santun, ungah-unguh, dan yang tidak kalah pentingnya yaitu menyelenggaraakan kegiatan pembinaan dibidang kerokhanian untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dengan kegiatan pengajian, diskusi tentang Keimanan dan Ibadah, penyelengaraan Jum’atan di Sekolah, Pesantren Kilat pada bulan Romadlon, dll.

Demikian sekiranya kiat-kiat dalam mensiasati krisis dalam perkembangan di masa puber ini dapat di jadikan sebagai acuan para remaja yang sedang memasuki masa puber, paling tidak dapat dijadikan referensi dalam menghadapi gejolak pada masa puber.

Baiklah rekan pelajar, bahwa masa puber dapat dilalui dengan baik atau tidak, sekarang kita kembalikan pada pribadi masing-masing dalam menghadapinya. Saya kira apabila siasat diatas dapat diterapkan dengan baik, maka masa puber dapat dilalui dengan baik dalam rangka menuju pada kedewasaan diri.

0 komentar: