“Coba Yos, Ceritakan pengalaman kamu selama mengikuti pendakian di gunung Sundoro kemarin, bagaimana sih suka dukanya, dan apa rintangannya ? “, tukas Andrian yang sengaja menyakan hali itu, karena akan merekam pada otaknya yaitu cerita pengalaman Yosi selama mengikuti pendakian, untuk apa ?, tidak lain sebagai bahan dalam membuat tulisan tetang pendakian gunung.
Demikan sekilas kepandaian dari
Kenapa kita tidak mulai menulis dari sekarang ?, ayo rekan pelajar mari kita mencoba menulis, memang bagi yang baru belajar jelas akan banyak mengalami hambatan, yang kadang sampai berjam-jam duduk bengong tanpa menghasilkan coretan pena sedikitpun.
Kita dapat menulis karangan berupa ceritera seperti Cerita Pendek, Roman, Novel, Komik, dll, tinggal kita tujuan penulisannya untuk apa,
Sebenarnya banyak hal yang dapat kita tulis dari kejadian disekitar kita yang dapat kita jadikan sebagai sumber ceritera, memang untuk menjadi seorang penulis yang handal dan menjadi penulis yang produktif ternyata tidak mudah, harus dimulai dari mencoba dan mencoba, dengan bekerja keras bertahun-tahun menulis, sampai tulisannya dapat dinikmati orang lain, seperti yang dilakukan oleh para penulis terkenal,seperti YB Mangun Wijaya dengan buah karyanya “Burung-burung Manyar”, Ahmad Tohari yang seorang Kyai dari sebuah Pondok esantren di Jatilawang Purwokerto dengan karyanya “Ronggeng Dukuh Paruk”, “Jatera Biang Lala”,”Lintang Kemukus”, beliau dalah penulis yang berbotot ini terbukti dengan karyanya mendapat penghargaan dari dalam negeri dan luar negeri, dan ambreg penulis terkenal lainya.
Rekan pelajar kita jangan kecil hati, untuk menulis sebuah karangan ada beberapa hal yang harus diperhatikan , antara lain yaitu :
1. Memilih topik, yaitu memilih pokok masalah yang akan kita tulis, untuk mendapatkan topik dapat kita dapatkan dengan cara mengamati kejadian yang ada dimasyarakat atau yang kita rasakan, dari melihat sesuatu yang menarik di televisi atau dari kehidupan disekitar kita, mendengar cerita dari orang lain seperti ilustrasi diatas, dengan membaca buku, Koran, majalah, dll, dari fakta yang kita dapatkan tadi, kita jadikan sebagai bahan topik sebuah tulisan.Topik tadi kemudian dirumuskan dalam bentuk judul.
2. Menyusun kerangka, setelah kita dapatkan topik atau judul karangan yang akan kita tulis segera dijabarkan dalam bentuk kerangka menjadi sub tema yaitu point-point yang akan kita ceritakan pada tulisan kita,
3. Menjabarkan kerangka karangan, berdasarkan fakta yang didapat dari pengamatan kita jadikan dasar dalam menjabarakan kerangka karangan menjadi rangkaian kata-kata menjadi kalimat sehingga tersesusun paragrap yang enak dibaca dan untuk mengungkapkan ide dan gagasan yang kita miliki.
4. Penyelesaian, yaitu setelah pengembangan topik menjadi paragrap tersusun menjadi konsep sebuah tulisan, kemudian kita baca kembali kita teliti apakah alur cerita yang ada pada tulis tersebut sudah baik enak dibaca atau belum, jika belum direvisi kembali sampai menghasilkan sebuah tulisan yang enak dibaca oleh orang lain.
Dibawah ini sedikit petunjuk bagaimana membuat sebuah ceritera agar menarik hati para pembacanya, yang minimal harus kita pahami dan kita latih secara terus menerus dalam mengarang sebuah ceritera.
Dalam penulisan sebuah sebuah cerita rekaan didalamnya akan terdapat alur. Alur adalah rangkaian peristiwa yang dialami tokoh/pemain yang membangun cerita. Peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh diurutkan menurut kejadian waktu sehingga membangun tulang punggung cerita. Alur merupakan tempat untuk menyangkutkan bagian-bagian dari cerita, sehingga membentuk suatu cerita yang utuh.
Pengaluran sebenarnya pengaturan urutan penampilan peristiwa untuk memenuhi beberapa tuntutan. Dalam alur terdapat beberapa peristiwa, ada peristiwa utama yang membentuk alur utama dan ada peristiwa pelengkap yang membentuk alur bawahan.
Macam Alur.
Pengarang dalam membangun cerita kadang menggunaan gaya penceritaan tertentu. Antara pengarang yang satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan. Perbedaan ini antara lain cara menempatkan peristiwa yang membentuk alur. Dari hal tersebut munculah berbagai macam/bentuk/gaya alur. Macam alur tersebut antara lain:
1. Alur lurus, alur ini mengisahkan semua kejadian/peristiwa yang dialami tokohnya secara berurutan, lengkap sejak lahir. Peristiwa yang ditampilkan ditempatkan urut. Dalam alur ini ditempatkanpreistiwa secara kronologis.
2. Sorot balik, dalam alur ini peristiwa ditempatkan secara krono logis, akan tetapi disela dengan peristiwa sebelumnya yang dialami tokoh sehingga munculah sorot balik. Biasanya peristiwa yang dialami sang tokoh ditampilkan dengan bentuk dialog, mimpi yang dialami oleh tokoh, lamunan tokoh yang menyelusuri kembali segala peristiwa hidupnya. Peristiwa yang menurut kronologisnya merupakan peristiwa terakhir ditempatkan pada awal cerita, baru kemudian secara berangsur-angsur peristiwa yang mendahuluinya diperkenalkan pada pembaca, Sorot balik ini kadang ditempatkan pada tengah cerita, adpun tujuannya untuk membagun suatu ketegangan.
3. Alur terbuka/longgar, alur dibangun dari rangkaian peristiwa. Kadang peristiwa tersebut kelihatan seolah-olah berdiri sendiri.. Dalam alur ini ceita menyerupai himpunan berbagai pengalaman hidup. sehingga apa bila ada bagian dari cerita atau episode yang dihilangkan cerita tersebut masih dapat di pahami. Cerita yang bermodel seperti ini disebut cerita beralur longgar.
4. Alur tertutup, peristiwa yang tersusun dalam membangun cerita kadang hubungan peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain sangat erat. Bila salah satu peristiwa yang dialami sang tokoh dihilangkan atau bahkan disisipi peristiwa lain yang membangun alur tambahan akan menyebabkan cerita sulit dipahami atau bahkan rusak sama sekali, maka alur ini dikatakan alur tertutup. lam alur tertutup hubungan antar peristiwa, tiap-tiap rincian, tokoh lakuan dan semua peristiwa merupakan bagian yang integral, sehingga tak bisa di pisah/dipecahkan.
Peristiwa
Cerita rekaan dibangun berdasarkan peristiwa yang dialami tokoh. Cerita ini diawali dengan peristiwa tertentu dan diakhiri dengan peristiwa tertentu lainnya. Dalam cerita rekaan beberapa peristiwa disajikan secara kronologis sehingga membentuk suatu pola. Peristiwa yang disajikan tersebut disusun dengan memperhitungkan hubungan kausalnya. Peristiwa yang dialami tokoh dapat disusun menurut urutan waktu kejadiannya.
Peristiwa pada cerita rekaan kadang kita jumpai ada peristiwa utama, peristiwa ini membentuk alur utama. Adapula peristiwa pelengkap yang membentuk alur bawahan. Dalam peristiwa terdapatlah sejumlah informasi bagi pembaca.
1. Konflik,cerita akan terasa menarik bila didalamnya terdapat suatu perselisihan. Perselisihan ini timbul karena adanya dua kekuatan yang saling bertentangan. Salah satu kekuatan ini adalah suatu pribadi yang menjadi tokoh utama, yang mengalami pertentangan dengan kekuatan alam, masyarakat, tokoh lain yang menjadi antagonis, atau bahkan dengan pribadi tokoh itu sendiri.
2. Klimaks,klimaks merupakan puncak yang paling menegangkan dari suatu cerita. Klimaks tercapai apabil rumitan mencapai puncak kehebatannya. Ini merupakan titik tertinggi suatu cerita. Dari sisni biasanya akhir dari suatu cerita dapat dibayangkan.
Biasanya setelah peristiwa mencapai puncak akan dijumpai alur yang menurun suatu cerita. Kadang pengarang setelah menghadirkan klimaks akan menghadirkan leraian, yang menunjukan peristiwa kearah selesaian. Selesaian ini adlah sebuah penutup cerita. Kadang pengarang ada yang menutup dengan penyelesaian masalah yang melegakan pembaca (happy ending), atau berakhir dengan menyedihkan, atau bahkan menggantung tanpa pemecahan dan ketidak jelasan.
Cerita rekaan disusun berdasarkan peristiwa yang dialami oleh tokoh, yang diatur secara kronologis sehingga membentuk sebuah bangun cerita. Cerita diawali dengan peristiwa tertentu dan diakhiri dengan peristiwa tertentu pula. Dalam membentuk cerita pengarang tidak langsung menyodorkan klimaks, tetapi menyodorkan dengan suatu bentuk atau pola secara bertahap . Pola ini kita sebut sebagi tahapan.
Secara umum biasanya pola cerita berbentuk struktur yang dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Awal, terdiri atas bagian-bagian.
a Paparan (exposition), ini merupakan peristiwa yang pertama disodorkan kepada pembaca, didalamnya terdapat sejumlah informasi. Tetapi bukan informasi yang selengkap-lengkapnya. Paparan ini sebagai alat untuk membuka kemungkinan cerita untuk berkembang.
b Rangsangan (inciting moment), disini mulai ditempatkan butir-butir yang dapat memancing rasa ingin tahu pembaca akan cerita selanjutnya.
c Gawatan (rising action), disini para pemain sudah mulai bersinggungan, biasanya diawali dengan masuknya tokoh lain/baru.
2. Tengah, terdiri atas bagian ;
a Tikaian (conflict), pada tahap ini sudah muncul perselisishan. Perselisihan ini akibat sudah muncul dua kekuatan yang berbeda.
b Rumitan (complication), merupakan perkembangan dari tikaian menuju klimaks cerita.
c Klimaks, terjadi bila rumitan mencapai puncak kehbatannya. Klimaks merupakan puncak cerita.
3. Akhir, terdiri atas bagian ;
a Leraian (falling action),merupakan perkembangan peristiwa setelah terjadi klimaks kearah selesaian.
b Selesaian (denaument), merupakan bagian akhir atau penutup cerita. Kadang cerita ditutup dengan happy ending, kadang juga dengan akhir yang menyedihkan atau bahkan kadang berakhir dengan membiarkan masalah yang masih menggantung tanpa pemecahan.
Nah sekarang kita coba ambil secari kertas, mulailah menggoreskan penanya pada kertas tadi sambil menggali apa yang ada pada bayangan di otak kita tentang suatu ceritera, sambil sesekali dibaca kembali, sampai rangkaian dari kata-kata yang di tulis tadi menjadikan sebuah bacaan yang mudah dicerna dan ceritanya mudah diikuti maka, lambat laun nanti akan menjadi seorang penulis, memang untuk mengawalinya membutuhkan kesungguhan. Kemudian setelah karangan tadi sudah jadi cobalah kirimkan ke redaksi media masa yaitu ke Koran, majalah, atau tabloid, saya yakin jika dibuat dengan sungguh-sungguh akan dimuat karanganya. Selamat Mencoba.
0 komentar:
Posting Komentar