Selasa, 11 Mei 2010

Menulis

“Salah Siapa, Remaja Tidak Berminat Ikut Lomba Mengarang ?”, yaitu bahwa banyak lomba menulis Karya Ilmiah Populer, ternyata peminatnya sedikit atau dikata jarang, tidak ada yang mengirim naskah pada redaksi, kita sangat prihatin dibuatnya. Kebanyakan mereka masih belum tertarik untuk menulis Karya Ilmiah, dengan sebab ada yang masih belum mengerti apa sih Karya Tulis Ilmiah itu, ada mengatakan tidak ada yang membimbing, seperti yang dikemukan Retno Sulistiyo “Cukup sulit, Baik ilmiah populer atau yang bukan. Dan kebetulan pula, dari pihak pamong juga nggak ada dorongan ke arah itu, Padahal tanpa dorongan dari guru, remaja cenderung berat memulainya, “, pendapat Bernadeta “lagi pula saya belum tahu persis apa itu tulisan ilmiah populer. Dan menurut saya, mayoritas remaja memang belum tahu jenis tulisan ilmiah populer secara benar dan tepat“, menulis karya ilmiah populer membutuhkan keseriusan yang tinggi “Saya orangnya posotif thinking. Begitu pula dalam memandang orang lain. Otomatis saya percaya, sebetulnya anak-anak mampu melakukan itu (menulis karya ilmiah populer)” pendapat Citra Arity Yusliani, demikian sekelumit gambaran tetang menulis karya ilmiah populer dikalangan ramaja/siswa.

Mari kita cermati kenapa bisa demikian ?, kegiatan menulis memang membutuhkan keseriusan karena otak kita akan bekerja keras dalam merumuskan dan merangkai kata-kata untuk menguraikan pendapat yang akan kita tuangkan dalam tulisan kita, terlebih tulisan karya ilmiah, mau tidak mau harus mengandung unsur pemikiran atau pandangan yang bersifat ilmiah. Sebenarnya kita mengenal berbagai karya ilmiah seperti Skripsi. Desertasi, Makalah, Tulisan Ilmiah Populer, dll,

Karya Tulis Ilmiah Populer

Karya Tulis Ilmiah Populer yaitu sebuah tulisan ilmiah yang disajikan dengan format dan bahan sajian yang menarik, dengan bahasa yang mudah dipahami dan enak dibaca, dengan fakta yang disajikan obyektif dan dijiwai dengan kebenaran dan methode berpikir keilmuan, dimuat atau dipublikasikan pada Media Masa yaitu pada Koran, majalah, tabloid, dll.

Karya tulis ilmiah populer banyak menyajikan berupa pandangan, gagasan, komentar, opini atau ulasan terhadap sesuatu masalah, oleh seorang penulis, kerang isi tulisan jenis ini lebih bebas tidak begitu terikat oleh sistematikan penulisan yang baku, yang penting menarik dan mudah dipahami oleh para pembaca, oleh karena itu bagi penulis pemula harus mengetahui dulu kepada siapa tulisan itu ditujukan, dengan tendensi/tujuan untuk apa, seperti pada tulisan ini penulis mengharapkan agar para pembaca setelah membaca nantinya ada gambaran tentang menulis karya ilmiah populer dan mau mencobanya.

Baiklah, pada karya tulis ilmiah populer pada umumnya dengan kerangka isi terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu :

1. Pendahuluan, yaitu berisikan alasan mengapa kita membuat tulisan dengan topik itu, apa yang menjadikan dorongan sehingga penulis menguraikannya, dasar pemikiran apa, dan dengan maksud apa, atau apa yang melatar belakangi dari tulisan tersebut, ini diuraiakan pada pendahuluan atau mukadimah, sebagai pengantar dalam rangka memasuki topik masalah yang sebenarnya.
2. Isi, yaitu berupa uraian yang menggambarkan sajian tetang hal-hal yang menjadi topik diuraikan secara rinci dan beserta pembahasannya secara detail dan tuntas sehingga apa yang menjadi topik terjawab semuanya.
3. Penutup, berisikan kesimpulan dari uraian pada pembahasan tadi, agar mempermudah sipembaca dalam memahami dari tulisan yang kita tulis.

Dari kerangka tersebut, sebenarnya sangat sederhana tidak bertele-tele sehingga mudah dalam penyusunannya, sekarang tinggal tingkat ketrampilan kita dalam menguraikan topik menjadi bahasan yang menarik

Yang penting sekarang bagaima kita mencari topik yang baik untuk dijadikan tulisan kita, nah ketrampilan dalam mencari sumber data yang obyektif juga perlu dipelajari, serta tehnik dan cara pendapatkan datanya, dibawah ini ilustrasi cara mendapatkan data dari fakta yang ada contoh, perbincangan antara Yosi dan Andrian dibawah ini.

“Coba Yos, Ceritakan pengalaman kamu selama mengikuti pendakian di gunung SLAMET kemarin, bagaimana sih suka dukanya, dan apa rintangannya ? “, tukas Andrian yang sengaja menyakan hal itu, karena akan merekam pada otaknya yaitu cerita pengalaman Yosi selama mengikuti pendakian, untuk apa ?, tidak lain sebagai bahan dalam membuat tulisan tetang pendakian gunung.

Demikan sekilas kepandaian dari Adrian dengan melempar sebuah pertanyaan pada Yosi, dalam mencari bahan sebuah tulisannya, dengan sendirinya Yosi akan bercerita panjang lebar tentang pendakiannya sampai pulang, nah disini cerita tersebut kira rekam kemudian kita dengar kembali dan disusun menjadi kerangka tulisan ilmiah, maka jadilah sebuah tulisan, Kegiatan tulis menulis sebenarnya mudah, akan tetapi ada sebagian para pelajar yang menganggap menulis itu sulit, padalah jika sudah mulai mencoba menulis akan menjadikan kebiasaan yang sangat mengasikan, karena kita dapat menuangkan segala apa yang ada pada pikiran kita, agar nantinya bisa dinikmati oleh orang lain yaitu berupa bacaan.

Kenapa kita tidak mulai menulis dari sekarang ?, ayo rekan pelajar mari kita mencoba menulis, memang bagi yang baru belajar jelas akan banyak mengalami hambatan, yang kadang sampai berjam-jam duduk bengong tanpa menghasilkan coretan pena sedikitpun.

Rekan pelajar kita jangan kecil hati, untuk menulis karya tulsi ilmiah ada beberapa hal yang harus diperhatikan , antara lain yaitu :

1. Memilih topik, yaitu memilih pokok masalah yang akan kita tulis, untuk mendapatkan topik dapat kita dapatkan dengan cara mengamati kejadian yang ada dimasyarakat atau yang kita rasakan, dari melihat sesuatu yang menarik di televisi atau dari kehidupan disekitar kita, mendengar cerita dari orang lain seperti ilustrasi diatas, dengan membaca buku, Koran, majalah, dll, dari fakta yang kita dapatkan tadi, kita jadikan sebagai bahan topik sebuah tulisan.Topik tadi kemudian dirumuskan dalam bentuk judul.
2. Menyusun kerangka, setelah kita dapatkan topik atau judul karangan yang akan kita tulis segera dijabarkan dalam bentuk kerangka menjadi sub tema yaitu point-point yang akan kita ceritakan pada tulisan kita,
3. Menjabarkan kerangka karangan, berdasarkan fakta yang didapat dari pengamatan kita jadikan dasar dalam menjabarakan kerangka karangan menjadi rangkaian kata-kata menjadi kalimat sehingga tersesusun paragrap yang enak dibaca dan untuk mengungkapkan ide dan gagasan yang kita miliki.
4. Penyelesaian, yaitu setelah pengembangan topik menjadi paragrap tersusun menjadi konsep sebuah tulisan, kemudian kita baca kembali kita teliti apakah alur cerita yang ada pada tulis tersebut sudah baik enak dibaca atau belum, jika belum direvisi kembali sampai menghasilkan sebuah tulisan yang enak dibaca oleh orang lain.

Untuk menunjang agar kita mempunyai ketrampilan dalam mencari topik bahan tulisan hendaknya banyaklah kita membaca, karena dengan membaca kita dapat menerima berbagai macam referensi dari buku, majalah, Koran, tabloid, pamflet, dll, yang berisikan berbagai hal yang menarik, selain itu juga dapat memperoleh bahan informasi dari tayangan dari Televisi dan siaran Radio atau melihat langsung dari suatu kejadian yang menarik, semua ide-ide terekam pada otak kita, kemudian tinggal kita buka kembali jika sewaktu-waktu diperlukan.

Ketrampilan menulis harus dilatih dan dilatih, dengan cara kita ambil pena dan cobalah mulai dengan mengonsep tulisan, dari konsep tersebut kemudian kita baca untuk direvisi sampai menjadikan sebuah tulisan yang enak dibaca, isinya mudah dipahami oleh orang lain, setelah dianggap layak baru kita ketik secara rapi dengan jarak 2 spasi, kemudian kita kirim ke media masa seperti ke Koran, majalah, tabloid, saya yakin jika tulisannya topiknya menarik pembahasanya runtut, bahasanya menarik, pasti akan dimuat, apabila belum kita revisi atau mencoba menulis dengan topik yang lebih menarik sampai dimuat.

Dibawah ini contoh topik yang menarik untuk dibuat menjadi sebuah tulisan, yang dapat ditujukan pada pembaca remaja, yaitu :

1. Kiat, mengihsari kemalasan belajar di rumah.
2. Narkoba, jangan coba-coba mendekatinya.
3. Bagaimana cara meningkatkan prestasi belajar.
4. Perluka pendidikan sek bagi remaja ?

Coba dari contoh topik diatas, kita jabarkan dikembangkan menjadi sub topik dan rangkaian kata-kata menjadimsebuah paragrap yang berisi uraian dari topik tersebut diatas, saya yakin rekan pelajar pasti dapat melakukannya “Selamat Mencoba”.
Penutup

Ketrampilan menulis bukan ketrampilan yang datang dengan sendirinya akan tetapi malalui suatu proses kematangan dalam memahami suatu masalah yang dijadikan sebuah topik untuk diuraikan dalam bentuk tulisan. Ketrampilan tersebut harus dicoba dan dicoba sampai dapat.

0 komentar: